XtGem Forum catalog
LELAKI SETELAH TUA

Tigor sudah lama bersahabat dengan Salim. Besok
Salim akan menikah.
Malamnya Salim mengadakan
acara pesta bujangan bersama teman-temannya
disebuah Cafe. Sebagai sahabat dekat Tigor
memberikan suatu Petuah kepada Salim sahabatnya:
Tigor : “Seorang suami itu mempunyai tiga fungsi
bagi isterinya. Tiga fungsi suami itu adalah menjadi Sandaran Hidup, menjadi Pandangan
Hidup dan menjadi Pegangan Hidup bagi
isterinya. Makin meningkat umurnya akan semakin berbeda fungsinya”
Salim : “Maksudmu bagaimana, Gor ?”
Tigor : “Kalau usia perkawinan masih muda, kau
pasti akan berfungsi sebagai Sandaran Hidup, artinya,
sang isteri baru saja bersandar kau sudah bisa
hidup”
Salim : “Bertambah tua lagi bagaimana ?”
Tigor : “Kau akan menjadi Pandangan Hidup bagi
sang isteri, artinya baru dipandang sang isteri saja,
kau sudah bisa hidup”
Salim : “Lebih tua lagi bagaimana ?”
Tigor: “Menjadi Pegangan Hidup bagi sang isteri, artinya, setelah dipegang-pegang baru bisa hidup”

SEGELAS BESAR SUSU

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari
menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan
bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen
uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut
memutuskan untuk meminta makanan dari rumah
berikutnya.. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka
pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani
meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat,
dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah
lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar
susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat,
dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?”
Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar
apapun”.. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak
menerima bayaran untuk kebaikan,” kata wanita itu
menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan
berkata :” Dari dalam hatiku aku berterima kasih
pada anda.” Sekian belas tahun kemudian, wanita
muda
tersebut mengalami sakit yang sangat kritis.
Paradokter dikota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke
kotabesar, dimana terdapat dokter spesialis yang
mampu menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan
pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota
asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran
aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan
bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju
kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. ia langsung
mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia
kemudian kembali ke ruang konsultasi dan
memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk
menyelamatkan nyawa wanita itu.
Mulai hari itu, ia selalu memberikan perhatian khusus
pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan
yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.. .
Wanita itu sembuh !!.
Dr. Kelly meminta bagian
keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh
tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan
sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan
kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia
sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar
tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur
hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk
membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang
menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi… “Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..”
tertanda, DR Howard Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia
berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah
memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan
manusia.”
So, Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik.

PERCAKAPAN BAYI DGN TUHAN

Sebuah renungan,

mudah-mudahan bermanfaat…….
Percakapan Bayi Dengan Tuhan Suatu pagi seorang bayi siap untuk dilahirkan ke
dunia. Dia bertanya kepada Tuhan:

Bayi: “Para malaikat di sini mengatakan bahwa
besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi
bagaimana cara saya hidup di sana? Saya begitu kecil
& lemah.”
Tuhan: “Aku sudah memilih 1 malaikat untukmu. Ia
akan menjaga dan mengasihimu.”
Bayi: “Tapi di sini di dalam surga apa yang pernah
kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah
cukup bagi saya.”
Tuhan: “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum
untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan
kehangantan cintanya dan menjadi lebih
berbahagia.”
Bayi: “Dan bagaimana saya bisa mengerti saat
orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak
mengerti bahasa mereka?”
Tuhan: “Malaikatmu akan berbicara kepadamu
dengan bahasa paling indah yang pernah engkau
dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian
dia akan mengajarkanmu bagaimana cara
berbicara.”
Bayi: “Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin
berbicara kepadamu?”
Tuhan: “Malaikatmu akan mengajarkanmu
bagaimana cara berdoa.”
Bayi: “Saya dengar bahwa di bumi banyak orang
yang jahat, siapakah nanti yang akan melindungi
saya?”
Tuhan: “Malaikatmu akan melindungimu walaupun
hal itu akan mengancam jiwanya.”
Bayi: “Tapi saya pasti akan sedih karena tidak
melihatMu lagi.”
Tuhan: “Malaikatmu akan menceritakan padamu
tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar
kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun
sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu.” Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari
Bumi dapat terdengar dan sang bayi pun bertanya
perlahan, “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang,
bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat
tersebut?”
Jawab Tuhan, “Kamu akan memanggil
malaikatmu, … IBU”.

Manusia Mengabaikan Petunjuk Dari Apa yang Dia Minta dan Harapkan

Seorang manusia berbisik, “Tuhan, bicaralah
padaku!” Dan burung kutilang pun bernyanyi. Tapi, manusia itu
tidak mendengarkannya. Maka, manusia berteriak, “Tuhan, bicaralah
padaku!” Dan guntur dan petir pun mengguruh. Tapi,
manusia itu tidak mendengarkannya. Manusia itu melihat sekelilingnya dan berkata,
“Tuhan, biarkan aku melihat Engkau.” Dan
bintangpun bersinar terang. Tapi, manusia itu tidak
melihatnya. Dan, manusia berteriak lagi, “Tuhan, tunjukkan aku
keajaibanMU!” Dan seorang bayi pun lahirlah. Tapi,
manusia itu tidak menyadarinya. Maka, ia berseru lagi dalam keputus-asaannya,
“Jamahlah aku, Tuhan!” Dan, segera Tuhan turun
dan menjamahnya. Tapi, manusia itu malah mengusir
kupu-kupu tersebut dan terus berjalan.
Betapa hal ini semua sebenarnya mengingatkan pada
kita bahwa Tuhan selalu hadir di sekitar kita dalam
bentuk sederhana dan kecil yang sering kita anggap
lalu, bahkan dalam era elektronik ini…..
Manusia itu berseru, “Tuhan, aku membutuhkan
pertolonganMu!” Dan datanglah e-mail, sms, artikel
dengan berita-berita baik dan menguatkan.
Namun, ia justru menghapusnya dan terus berkeluh-
kesah.
Berita baik itu adalah bahwa anda masih
dicintai orang lain! Janganlah kita mencampakkan
suatu anugerah. Hanya karena anugerah itu tidak
dikemas dalam bentuk yang diinginkan dan
dimengerti oleh kita.

KISAH SEPOTONG KUE

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu
malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal
terbangnya tiba. Untuk membuang waktu,ia membeli
buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu
menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk
wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki disebelahnya
dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari
kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut
mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan.
Ia membaca, mengunyah kue dan melihat
jam.Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.
Wanita itupun sempat berpikir: “Kalau aku bukan
orang baik sudah kutonjok dia!”. Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga
mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia
bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si
lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia
makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut
kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani
sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan
berterima kasih”.
Belum pernah rasanya ia begitu
kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu
gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri
tak tahu terima kasih”. Ia naik pesawat dan duduk di
kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai
dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas
dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya!!! Koq
milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba
berbagi.
Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar
sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak
tahu terima kasih. Dan dialah pencuri kue itu! Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering
terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain
dengankacamata kita sendiri serta tak jarang kita
berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran

Padahal… Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari,
mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang
lain. Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul
permasalahannya.

^Home | Refresh^
Created by :
wise_dodo | © 2011
ALL RIGHT RESERVED

*